Bilausaha rata-rata untung bersih Rp2.000.000 jumlah yang disisihkan adalah; Jumlah yang disisihkan (cicilan) tiap bulan = 30% x 2.000.000 = Rp600.000 BEP Usaha Burger = Total Modal Investasi Jumlah cicilan pengembalian = 2.000.000 = 600.000 BEP = ± 4 bulan ContohBreak Even Point Bep Pada Perusahaan Pangan Nabati Dan Hewani. Break Event Point Pdf. Analisis Break Even Point Bep Pdf Download Gratis. Rumus Break Event Point Bep Beserta Contoh Soal Mengitung Bep. Menghitung Bep Usaha Ayam Broiler Podomoro Poultry Equipment. Soal Dan Jawaban Bep Kumpulan Contoh Surat Dan Soal Terlengkap. 29 Contoh Karenasaat memulai usaha, kamu juga harus bisa menentukan jenis usaha apa yang akan kamu jalankan. Mengenai contoh usaha kamu sendiri yang mungkin kamu gunakan, seperti industri makanan dan minuman dan jenis usaha lainnya. Kamu juga harus menyadari bahwa usaha yang kamu mulai tidak selalu harus terkait dengan keahlian atau sektor yang kamu geluti. 4 Pakai Jasa Influencer. Gunakan juga jasa influencer sebagai strategi jualan online yang efektif. Karena influencer memiliki fans base yang akan membeli produk yang diiklankan oleh influencer tersebut. Pemakaian influencer untuk mempromosikan produk cukup sering digunakan dalam strategi pemasaran produk makanan. 5. CaraMenghitung BEP Usaha Makanan Berikutnya adalah contoh soal cara menghitung Break Even Poin usaha makanan. Dalam hal ini sebenarnya cara yang digunakan sama saja dengan contoh soal di atas. Akan tetapi tidak ada salahnya untuk menyertakannya supaya lebih jelas dalam memahami Break Even Point. BEP(Break even point) merupakan suatu keadaan dimana besar penjualan dengan jumlah pengeluaran setara sehingga hasil penjualan dapat menutupi pengeluaran usaha.Dengan menentukan BEP, pelaku usaha dapat mengetahui berapa jumlah penjualan minimal yang harus didapatkan dan jumlah produk minimal untuk dijual supaya usaha tidak mengalami kerugian. . Dalam sebuah bisnis baik skala kecil atau besar BEP break even point dalam perhitungan keuntungan. Tujuan utama menghitung titik impas yakni memastikan kemampuan perusahaan memenuhi target penjualan yang telah ditentukan. Artikel ini akan membahas secara detail cara menghitung BEP usaha kecil seperti usaha restoran, jasa, atau makanan. Target perusahaan ketika mengoperasikan usaha mereka yaitu menghasilkan untung/laba. Banyak sedikitnya untung yang diperoleh kerap digunakan sebagai standar berhasil atau gagalnya pemilik dalam menjalankan tata kelola perusahaan. Situasi yang fluktuatif dihadapi sebuah usaha kecil atau perusahaan bisa menjadi faktor utama yang menentukan kelancaran aktifitas operasional. Membuat rencana laba membutuhkan alat bantu yaitu analisis break even point yang mencari korelasi dari biaya tetap, biaya variable, laba dan volume penjualan. Dengan begitu dalam sebuah perusahaan harus berupaya semaksimal mungkin mencegah kerugian atau impas. Pengertian BEP BEP break even point adalah kondisi saat sebuah perusahaan belum menghasilkan laba namun juga tak rugi. Sederhananya, BEP merupakan titik impas suatu usaha. Fungsi analisis BEP adalah untuk menghitung banyaknya produk atau jasa yang perlu dijual di harga tertentu agar bisa mengganti seluruh modal. Di samping itu, BEP pun sering dikatakan sebagai situasi operasional di mana perusahaan belum menghasilkan profit, namun juga tak mengalami kerugian. Perhitungan BEP biasanya difungsikan dalam menganalisis perusahaan telah meraih BEP atau belum. Meski begitu penghitungan BEP tersebut pun bisa difungsikan dalam menghitung jumlah volume penjualan dan kaitannya dengan kemampuan meraih laba sesuai jumlah penjualan. Perhitungan titik impas ini sangat krusial agar bisnis pertama Anda sukses. Setiap pemilik perusahaan tak terkecuali usaha kecil tentu harus dapat menghitung berapa BEP dari bisnis yang dijalankan. Kegunaan BEP antara lain Sarana perencanaan penjualan maupun perencanaan produksi, sehingga perusahaan setidaknya tak mengalami kerugian. Memudahkan dalam membuat analisis perubahan harga pokok, harga jual, ataupun volume produksi maupun hasil penjualan. Memastikan supaya volume produksi maupun penjualan tidak lebih sedikit dibanding angka BEP. Membuat harga penjualan yang harus digunakan sehingga akan memperoleh untung yang telah ditetapkan. Itu pun bisa dimaksudkan jika jumlah produksi harus dihitung agar mendapatkan laba itu. Menghitung total minimum penjualan yang harus dicapai supaya perusahaan tidak merugi. Total minimum penjualan yaitu jumlah produksi paling sedikit yang harus dihasilkan perusahaan. Memudahkan mencari pemodal, termasuk jika ingin mencari investor dari luar negeri. Dalam perhitungan BEP, beberapa komponen yang harus dimasukkan adalah sebagai berikut Fixed Cost, yaitu biaya tetap yang tidak berpengaruh ke aktivitas produksi langsung. Variable cost, adalah komponen biaya dinamis yaitu jumlah biaya per unit di mana ini dipengaruhi skala produksi. Bilamana produksinya naik, lazimnya variable cost juga naik. Misalnya listrik, gaji pegawai, bahan baku, dan lainnya. Selling Price, yaitu harga jual setiap unit barang atau jasa yang telah dibuat yang siap untuk dijual ke konsumen. Dalam menghitung break even point, biasanya dikelompokkan menjadi 2 bagian meliputi BEP dasar penjualan dan BEP dasar unit. Supaya makin jelas, di bawah ini contoh cara menghitung BEP usaha kecil Pak Banu memiliki bisnis pabrik kaos yang termasuk dalam skala kecil. Setiap bulan usaha itu diselesaikan membuat 100 kaos. Sedangkan harga setiap kaos dipatok Biaya variable untuk setiap potong kaos kurang-lebih kemudian rata-rata yang harus dikeluarkan setiap tahun sebagai biaya tetap sebesar Berapa jumlah kaos yang harus dibuat? Berapa harga setiap kaos agar dapat memenuhi BEP? Penyelesaian mula-mula dihitung jumlah kaos yang harus dibuat lebih dahulu supaya memenuhi BEP. Rumus untuk menghitung break even point Unit Produk adalah BEP = FC/P-VC Di mana FC = Fixed Cost atau biaya tetap P = Price atau harga VC = Variable Cost atau biaya tak tetap Sehingga perhitungan BEP Unit Produk adalah sebagai berikut = – = 100 potong kaos Rumus untuk menghitung BEP Unit Rupiah adalah FC/1-VC/P Sehingga perhitungannya = = Oleh karena itu usaha kaos itu wajib menghasilkan omzet penjualan hingga Rp. supaya memenuhi besaran BEP. Sementara untuk memastikan jika perhitungan break even point usaha kecil tadi sudah betul yaitu dengan mengalikan nilai unit BEP dengan harga jual setiap unit. Sehingga perhitungannya, BEP = 100 x = Rp. Contoh lain cara menghitung BEP Usaha Kecil CV. SambalBajak mempunyai beberapa data dan rencana produksi seperti tertera di bawah ini Biaya tetap bulan Maret sebesar Rp. yang terbagi dalam beberapa komponen berikut Biaya gaji pekerja Biaya penyusutan mesin Biaya sewa bangunan Biaya sewa pabrik Biaya variable per unit Rp yang tersusun dari beberapa komponen berikut biaya bahan baku Rp biaya tenaga kerja langsung Rp biaya lain-lain Rp Harga jual per unit Rp. Perhitungan BEP Unitnya adalah sebagai berikut BEP Unit = Biaya Tetap / Harga Jual Per Unit – Biaya Variabel Per Unit BEP Unit = Rp / Rp – Rp BEP Unit = Rp / Rp BEP Unit = Rp Sehingga BEP per unit dari CV Sambalbajak yaitu sebesar Rp. Sementara cara menghitung BEP Rupiah menggunakan rumus adalah BEP = Biaya Tetap / Kontribusi Margin Per Unit / Harga Jual Per Unit BEP Rupiah = Rp / Rp / Rp BEP Rupiah = Rp / BEP Rupiah = Rp Sehingga, BEP Rupiah CV Sambalbajak yaitu sebesar Rp Kesimpulan Menghitung BEP untuk tiap perusahaan, tak terkecuali usaha kecil adalah bagian dari perencanaan yang harus dijalankan pemilik usaha. Sebab dengan dilakukannya perhitungan analisis BEP maka besaran biaya tetap dan biaya variable bisa diketahui dengan tepat. Di samping itu jumlah minimal barang yang mesti dibuat atau dijual bisa digunakan sebagai standar untuk pemilik usaha agar dapat memenuhi atau melampaui angka BEP sehingga tujuan perusahaan agar mendapatkan laba untuk mempertahankan kelangsungan usaha bisa terwujud. Dan dalam jangka panjang, bisnis pun makin berkembang dengan volume produksi makin besar. Faktor yang mempengaruhi nilai BEP terdiri dari biaya tetap, biaya variable, harga jual dan volume penjualan. Jika tingkat produksi atau penjualan berubah lalu harga jual barang per unit berubah sementara beberapa faktor lain yaitu biaya variable per unit dan biaya tetap tak berubah tentu akan menentukan pula nilai break even point. Jika biaya tetap meningkat sementara biaya lain tak berubah tentu nilai BEP otomatis meningkat sementara laba langsung berkurang. Bagi kamu yang saat ini sedang merintis usaha kecil, tentunya kamu tak bisa lepas dari perhitungan soal BEP. Hal tersebut sangat berguna agar kamu tahu apakah ada keseimbangan antara pengeluaran dan pendapatan. Jika belum mengerti, sebaiknya kamu simak cara menghitung BEP usaha kecil yang akan diulas berikut ini. Membuat usaha—walaupun masih kecil—segala tetap harus diperhitungkan. Salah satunya adalah tentang keseimbangan antara harga jual dan modal yang dikeluarkan. Jika tidak, ya percuma dong bikin usaha kalau nggak untung atau minimal bisa menutup modal. Bukannya tambah kaya malah tambah kere. Tapi, memang sih, risiko bikin usaha itu mesti ada. Hanya saja, risiko dalam usaha bisa diminimalisir, salah satu caranya yakni dengan menghitung BEP sederhana dulu. Mengapa yang sederhana dulu? Kan, usahanya masih kecil. Jadi, kamu nggak perlu ribet memikirkan bagaimana penghitungan BEP yang rumit seperti usaha-usaha yang skalanya sudah nasional maupun multinasional. Bagaimana caranya? Silakan simak ulasan berikut ini. Apa Itu BEP Break Even Point?Rumus Menghitung BEP Usaha KecilContoh dan Cara Menghitung BEP Usaha Kecil1. Cara Menghitung BEP Usaha Kecil Makanan2. Cara Menghitung BEP Usaha Kecil Minuman Apa Itu BEP Break Even Point? Sebelum mengetahui tentang rumus dan contoh penghitungan BEP, baiknya kamu tahu dulu mengenai apa itu BEP. Secara sederhana, BEP merupakan singkatan dari Break Even Point. BEP sendiri merupakan titik impas atau titik yang seimbang di mana jumlah pengeluaran, biaya, ataupun modal yang digunakan sama dengan pendapatan yang dimiliki. Sederhananya, agar pendapatan dan pengeluaran bisa seimbang. Minimal untuk menutupi biaya modalnya saja dan untuk meminimalisir risiko kerugian. Mengapa BEP harus ditentukan? Agar kamu bisa lebih tepat dalam memilih berapa keuntungan atau laba yang diambil dari setiap produk barang atau jasa yang dijual. Ini sangat bermanfaat bagi kamu yang baru memulai usaha kecil. Biasanya, kalau baru memulai usaha, orang biasanya belum paham mengenai cara menetapkan harga. Langkah paling fatal, menentukan harga sesuai dengan yang ada di pasaran sebelum menghitung BEP-nya. Padahal, belum tentu harga di pasaran, lebih tinggi atau minimal seimbang dengan ongkos produksi. Jika hal itu terjadi, maka kamu akan sering merugi. Kalau tidak ingin mengalaminya, berikut ini akan diberikan rumus serta cara penghitungannya. Seperti yang telah disebutkan di atas, kamu harus menentukan BEP untuk meminimalisir risiko kerugian karena pendapatan tidak seimbang dengan modal yang dikeluarkan sebagai biaya, ongkos, atau modal produksi. Cara menghitung BEP usaha kecil adalah dengan menggunakan rumus BEP yang memang sudah menjadi pakem dan biasa digunakan. Begini rumusnya BEP = Total Fixed Cost / harga jual per unit – biaya variabel per unit Fixed cost merupakan biaya tetap yang tidak mengalami perubahan walaupun barang atau jasa yang diproduksi meningkat atau menurun. Contoh, biaya sewa tempat, penyusutan, gaji karyawan, listrik, pajak, asurani, dsb. Biaya variabel per unit biaya yang berubah mengikuti volume dari barang atau jasa yang diproduksi. Contoh, biaya bahan baku, transportasi, pengemasan, dsb. Satuan yang digunakan dalam penghitungan BEP adalah unit. Jika kamu belum tahu bagaimana cara untuk menghitungnya, baiknya simak contoh perhitungan BEP sederhana yang akan diberikan di bawah ini. Contoh dan Cara Menghitung BEP Usaha Kecil Cara Menghitung BEP Usaha Kecil yang Mudah Untuk menghitung nya, kita coba saja menggunakan contoh soal BEP dalam kewirausahaan yang biasanya muncul di bangku sekolah. Begini caranya. 1. Cara Menghitung BEP Usaha Kecil Makanan Suatu usaha kecil yang menjual makanan, ingin tahu seberapa banyak produk yang harus dibuat untuk mencapai titik impas atau BEP. Biaya variabel dari produknya sebesar Rp Harga jual dalam satu unit, Sedangkan biaya untuk melakukan produksi termasuk penggunaan listrik, sewa, dan lain sebagainya adalah Rp Berapa produk yang harus dibuat atau diproduksi agar mencapai titik imbang atau BEP? Jawab BEP = Total Fixed Cost / harga jual per unit – biaya variabel per unit = – Rp = Rp = 3,3 Berhubung satuan yang digunakan dalam BEP adalah unit, maka hasil tersebut harus dibulatkan. Prinsip pembulatan, harus ke angka yang lebih dekat dari. Karena angka yang lebih dekat dari 3,3 adalah angka 3, maka perusahaan makanan tersebut harus memproduksi 3 unit makanan agar mencapai BEP. Tapi, tak berhenti di situ, kamu juga harus menghitung tingkat penjualan dari usaha makanan agar mencapai titik BEP juga. Rumusnya adalah sebagai berikut BEP mata uang rupiah = Fixed Cost / 1-Biaya variabel/harga jual satu unit = / 1-Rp = / 1-0,4 = / 0,6 = Artinya, untuk mencapai titik seimbang, perusahaan tersebut harus mendapatkan total penjualan sebesar Itulah cara menghitung BEP usaha kecil untuk makanan. 2. Cara Menghitung BEP Usaha Kecil Minuman Cara menghitung analisa usaha kecil untuk minuman, caranya sama saja. cukup masukkan saja rumus BEP yang telah disediakan di atas. Lalu, bagaimana cara menghitung BEP usaha kecil untuk minuman? Berikut ini contohnya. Soal Sebuah usaha kecil minuman, ingin mengetahui berapa unit produk yang harus diproduksi untuk mencapai titik impas atau BEP. Biaya tetap Biaya variabel Harga jual per unit 5000 Berapa rupiah dan berapa unit yang harus diproduksi untuk mencapai titik impas atau BEP? Jawab 1. BEP unit = fixed cost / harga jual per unit/biaya variabel = 5000/2500 = 2500 = 400 Maka, total unit yang harus diproduksi untuk mencapai BEP adalah 400. 2. BEP rupiah = fixed cost / 1 – biaya variabel/harga jual per unit = / 1 – 2500/5000 = / 1 – 0,5 = Maka, total rupiah yang harus didapatkan untuk mencapai BEP adalah dari total penjualan. Itulah ulasan mengenai cara menghitung BEP usaha kecil bagi kamu yang belum mengetahuinya. Semoga bermanfaat. Seringkali, banyak orang bingung tentang bagaimana cara menghitung BEP usaha makanan. Ini juga yang biasanya menjadi penyebab usaha makanan memiliki tingkat sustainability yang rendah. BEP sangat penting untuk dihitung, untuk mengetahui berapa unit yang harus diproduksi dan juga menghitung total penjualan. Selain itu, dengan diketahuinya BEP, kamu akan diberikan kemudahan untuk menghitung seberapa banyak produk yang harus dijual untuk mencapai target keuntungan atau laba yang sudah ditentukan. Dengan itu, risiko dalam membuka usaha makanan, bisa diminimalisir. Usaha makanan jadi tidak merugi dan bahkan bisa membawa keuntungan. Atau minimal, kamu bisa balik modal terlebih dahulu. Banyak orang yang sering juga menghitung harga dengan harga yang ada di pasaran. Padahal, langkah tersebut belum tentu benar. Bisa saja, biaya yang kamu keluarkan lebih besar daripada harga produk sejenis yang telah beredar. Bukannya untung, malah buntung. Untuk menghindari hal tersebut, berikut ini ulasan mengenai BEP dan cara menghitung BEP usaha makanan. Apa Itu BEP Makanan? Sebelum mengetahui cara menghitung BEP usaha makanan, kamu harus tahu dulu tentang apa itu BEP. BEP adalah singkatan dari Break Even Point. Secara singkat, bisa dijelaskan sebagai titik dimana biaya atau modal produksi dari suatu usaha seimbang dengan tingkat pendapatan atas hasil penjualan. Minimal, impas atau bisa balik modal. Kalau bisa, lebih atau mendapatkan laba dari penjualan. Ini tentu sangat penting bagi keberlangsungan usaha. Dalam BEP, ada tiga komponen yang dihitung yakni fixed cost, variable cost, dan juga harga satu unit produk. Fixed cost biasa disebut dengan biaya tetap atau biaya yang tidak akan terpengaruh oleh bertambah maupun berkurangnya unit yang diproduksi. Misalnya, biaya sewa lahan, depresiasi alat produksi, gaji pegawai, perawatan, dan lain sebagainya. Variable cost mengacu pada rincian biaya yang dipengaruhi oleh unit produksi. Semakin banyak unit yang dibuat, semakin tinggi variable cost-nya. Berlaku juga sebaliknya. Contoh variable cost; harga bahan baku, biaya pengemasan, biaya pengiriman, biaya listrik, dan lain sebagainya. Kemudian, harga satu unit produk merupakan harga yang ditetapkan jika satu produk terjual. Bagaimana Cara Menghitung BEP dan Contohnya? Penghitungan BEP bisa dilakukan dengan menggunakan rumus yang sudah menjadi standar dan memang sejak lama digunakan. Dengan rumus tersebut, kamu bisa tahu beberapa hal seperti berapa unit yang harus diproduksi agar mencapai BEP, berapa rupiah total penjualannya untuk mencapai BEP, dsb. Cara menghitung BEP usaha makanan adalah sebagai berikut BEP unit produksi = fixed cost / harga jual satu unit – variable cost Itu untuk unit produksi, berikut ini untuk menghitung berapa rupiah total penjualan yang harus dilakukan untuk mencapai BEP BEP rupiah = fixed cost / 1 – variable cost/harga jual per unit produk Biasanya, penggunaan BEP kurang lengkap jika tidak dilakukan penghitungan terhadap jumlah unit yang harus terjual untuk mencapai target penjualan yang kamu tetapkan. Rumusnya adalah sebagai berikut Jumlah Unit = Target penjualan dalam rupiah / harga satu unit produk – biaya variabel + total unit menurut penghitungan BEP Daripada bingung, langsung saja pada contoh cara menghitung BEP usaha makanan yang akan diuraikan berikut ini. Cara Menghitung BEP Usaha Makanan Daripada menjelaskannya secara teoritis, memang lebih baik untuk langsung pada bagaimana cara menggunakannya. Bagi kamu yang belum cara menghitung analisa usaha BEP makanan, silakan disimak baik-baiknya. Tapi, nanti dikembangkan sendiri ya untuk contoh yang lainnya. Asalkan sudah paham cara menghitung BEP usaha makanan atau minuman, mudah deh buat contoh lainnya. Soal Abi membuka usaha makanan keripik kentang impor premium. Dalam membangun usahanya, dia harus menyewa ruko untuk tempat berjualan. Dalam sebulan, Abi harus mengeluarkan biaya sebesar untuk biaya sewa. Selain biaya sewa, ada biaya lain yang harus ditanggung oleh Abi seperti biaya untuk menggaji satu pegawai tokonya. Gaji pegawai toko milik Abi adalah Tak hanya biaya tersebut, Abi juga butuh biaya pembelian bahan baku, untuk membeli kemasan, stiker, dan yang sejenis. Abi mengeluarkan biaya sebesar setiap satu bungkus keripik keripik kentang tersebut adalah Hitunglah BEP unit, BEP total penjualan, dan berapa unit yang harus dijual jika target penjualan dalam sebulan adalah Rp Jawab Fixed cost Rp Variable cost Harga keripik kentang satu bungkus Target penjualan Rp BEP unit = fixed cost / harga satu produk – variable cost = / – = / = 10 Nah, menurut perhitungan BEP usaha kuliner yang dimiliki Abi, ia harus memproduksi sepuluh bungkus keripik kentang impor premium sebanyak 10 unit untuk mencapai titik impas atau BEP. BEP rupiah = fixed cost / 1 – variable cost/harga satu produk = / 1 – = / 1 – 0,5 = / 0,5 = Untuk mencapai titik impas, maka Abi harus mendapatkan total penjualan sebesar Jumlah Unit = Target penjualan dalam rupiah / harga satu unit produk – biaya variabel + total unit menurut penghitungan BEP = / – + 10 = / Rp + 10 = 400 + 10 = 410 Untuk mencapai target penjualan tersebut, maka Abi harus melakukan penjualan sampai 410 unit keripik kentang impor premium. Sangat mudah, bukan? Jika kamu ingin menggunakan cara menghitung BEP usaha makanan seperti di atas, jangan lupa sesuaikan angkanya ya, angka di atas hanya sekadar contoh saja. Penggunaan perhitungan tersebut, tak hanya untuk menghitung usaha makanan saja. Kamu juga bisa menggunakannya sebagai cara menghitung BEP usaha restoran, minuman, dan lain sebagainya. Semoga bermanfaat. Pada saat Anda menggeluti dunia investasi atau memulai bisnis, tentu tak asing dengan istilah BEP. Namun ternyata tidak semua orang paham cara menghitung BEP. Padahal, BEP atau Break Event Point ini penting untuk dijadikan tolak ukur keberhasilan investasi maupun usaha Anda. Lantas, apa yang dimaksud dengan BEP Break Event Point itu? Kami hadirkan penjelasan lengkap terkait BEP melalui kursus Managerial Accounting Mekari University. Mari simak artikel berikut ini, Definisi dari BEP Break Event Point BEP atau Break Event Point populer dengan sebutan titik impas alias balik modal. Selain itu BEP juga bisa diartikan sebagai kondisi dimana nilai pendapatan sama dengan total perkiraan biaya secara keseluruhan. Hal ini berarti bahwa kemungkinan kerugian perusahaan sudah dilewatkan, serta tinggal menghasilkan keuntungan. Kesimpulannya, BEP adalah indikator yang menunjukkan bahwasanya biaya produksi secara keseluruhan berhasil dicover oleh pendapatan dari hasil penjualan. Konsep Titik Impas Perhitungan BEP tergantung pada konsep yang digunakan. Menurut Susan Irawati dalam buku “Manajemen Keuangan”, terdapat beberapa asumsi dasar untuk menghitung BEP, diantaranya Biaya yang terjadi dalam suatu perusahaan harus digolongkan ke dalam biaya biaya tetap dan biaya variabel. Biaya variabel yang secara total berubah sesuai dengan perubahan volume, sedangkan biaya tetap tidak mengalami perubahan secara total. Jumlah biaya tetap tidak berubah walaupun ada perubahan kegiatan, sedangkan biaya tetap per unit akan berubah – ubah. Harga jual per unit konstan selama periode di analisis. Jumlah produk yang diproduksi dianggap selalu habis terjual. Perusahaan menjual dan membuat satu jenis produk, bila perusahaan membuat atau menjual lebih dari satu jenis produk, maka “perimbangan hasil penjualan” setiap produk tetap. Selain asumsi dasar, terdapat juga konsep Break Even Analysis berupa dasar dari metode titik impas. Fungsinya untuk mengetahui volumen penjualan akan menghasilkan keuntungan atau kerugian. Bagaimana Cara Menghitung BEP? Setelah memahami definisinya, kini saatnya Anda memahami cara menghitungnya. Dalam menghitung BEP, ada beberapa komponen BEP yang wajib dipenuhi. Adapun komponen yang dimaksud, yaitu Fixed Cost atau biaya tetap. Biaya yang wajib dikeluarkan perusahaan tanpa terpengaruh hasil produksi, contohnya adalah gaji karyawan Variable Cost atau biaya variabel, yaitu biaya yang dikeluarkan perusahaan dengan menyesuaikan jumlah produksi. Contohnya biaya bahan baku produksi Revenue atau pendapatan, yaitu total keseluruhan penghasilan yang didapat dari hasil penjualan Profit atau laba. Sering disebut juga dengan keuntungan. Dimana penghitungannya yaitu pendapatan dikurangi biaya tetap juga biaya variabel Mengacu pada ilmu akuntansi, penghitungan BEP berfungsi untuk memperoleh persamaan antara biaya produksi dengan pendapatan dalam satu periode. Menggunakan aplikasi laporan keuangan bisa mempermudah menganalisis kesamaan jumlah biaya yang dikeluarkan dan pendapatan perusahaan. Dalam proses penghitungannya, ada dua rumus yang digunakan sebagai cara menghitung BEP. Ada rumus unit dan juga nominal rupiah. Berikut rumus BEP untuk unit dan rupiah, diantaranya BEP = Biaya Tetap Harga per Unit – Biaya Variabel per Unit BEP = Biaya Tetap Margin Kontribusi per Unit BEP dalam bentuk mata uang = Harga Jual per Unit x BEP per Unit Margin kontibusi = Total Sales pendapatan – Biaya Variabel Untuk memudahkan Anda dalam memahami, kami hadirkan contoh soal cara menghitung BEP di bawah ini. Pabrik Snack Jaya Makmur, memiliki rincian biaya produksi seperti di bawah ini Fixed cost/biaya tetap sebesar Rp. Variable cost/biaya variabel per unit sebesar Rp. Harga jual produk per unit sebesar Rp. Untuk mengetahui, berapa unit produk yang harus diproduksi agar mencapai BEP, yaitu BEP= Biaya tetap/harga jual/unit-biaya variabel/unit = = 600 unit Jadi, untuk bisa mencapai BEP Snack Jaya Makmur harus memproduksi sebanyak 600 unit produk. Lalu bagaimana dengan cara menghitung nominal penjualan yang sudah masuk pada titik BEP? BEP= Biaya tetap/kontribusi margin per unit/harga jual per unit = = Jadi, Snack Jaya Makmur bisa mencapai titik BEP atau titik impas yaitu ketika mampu melakukan penjualan produk hingga senilai Rp. Sebagai langkah pembuktian, Anda bisa mengecek dengan cara mengalikan BEP unit dengan harga penjualan. Hasil akhirnya pasti sesuai BEP nominal rupiah. Baca juga Cara Menghitung Laporan Laba Rugi Perusahaan Fungsi dari BEP Break Event Point BEP memiliki peran yang sangat penting bagi para pelaku usaha. Sebab dari BEP inilah mereka bisa melakukan evakuasi serta membuat keputusan terkait operasional usaha. Adapun berbagai fungsi dari BEP Break Event Point secara detail adalah seperti Membantu menentukan volume produksi untuk bisa mencapai keuntungan, sebagaimana telah direncanakan. Termasuk pula jumlah penjualan produk Memberikan batas minimum penjualan yang harus dicapai, agar perusahaan tidak mengalami kerugian Menjadi dasar perencanaan atau acuan terkait tingkat produksi juga penjualan produk yang harus ditargetkan Menjadi ambang batas produksi juga penjualan, agar tidak ada penurunan kinerja yang mampu menyebabkan kerugian Dengan berbagai fungsi penting di atas, maka sudah sepatutnya jika Anda harus memahami bagaimana cara menghitung BEP ini. Sebab hal itu akan mempengaruhi kelancaran operasional usaha, termasuk arus keuangannya. Agar tetap lancar, ada baiknya menggunakan software akuntansi online untuk mencatat dan mengevaluasi segala pendapatan dan biaya yang dikeluarkan. Manfaat yang Bisa Diperoleh Selain memiliki berbagai fungsi penting seperti dijelaskan di atas, BEP juga memiliki banyak manfaat yang bisa Anda dapat dalam mengelola usaha. Manfaat-manfaat yang bisa menjadi penunjang usaha Anda tersebut diantaranya yaitu Mengidentifikasi batas minimum penjualan yang harus bisa Anda capai, agar usaha tidak mengalami kerugian Mendapatkan nilai penjualan yang mampu menghasilkan keuntungan dan dijadikan target atau tujuan perusahaan Mendapatkan informasi perubahan biaya produksi, harga jual, volume produksi dan juga total penjualan Membuat keputusan mengenai pembauran produk yang bisa membantu mencapai keuntungan sesuai dengan perencanaan Membantu menemukan solusi atas setiap permasalahan yang terjadi, terutama yang berhubungan dengan produksi Membantu mempermudah pengambilan keputusan atas kelangsungan perusahaan. Tentunya dengan menjadikan beberapa hal penting sebagai pertimbangan tambahan Baca juga Payback Period Adalah Definisi, Keuntungan, Kerugian, Rumus, dan Contohnya Tujuan dari Cara Menghitung BEP Break Event Point Mengapa para pelaku usaha penting untuk memahami cara menghitung BEP? Sebab ada tujuan penting dari hal itu bagi usaha Anda. Tujuan utama dari penghitungan BEP adalah agar Anda sebagai pelaku usaha dapat lebih mudah menentukan batas minimum produksi. Apalagi ketika memfaktorkan pajak usaha yang menjadi pengeluaran tambahan diatas biaya produksi. Dalam perhitungan pajak usaha, akan lebih baik jika perusahaan menggunakan aplikasi pajak online agar tidak terlewat akan pajak apa saja yang harus dibayar, sehingga catatan pengeluaran tidak meleset. Dengan menentukan batas minimum produksi, Anda bisa mencapai keuntungan sekaligus menghindarkan usaha dari kerugian. Hasil penghitungan BEP sendiri dapat digunakan sebagai gambaran kasar atas dampak dari kegiatan pemasaran bagi penghasilan usaha. Anda akan lebih mudah melakukan analisa terkait output atau tingkat produksi yang ideal, guna memenuhi target penjualan juga pendapatan di titik BEP Break Event Point. Dengan begitu manajemen operasional usaha juga akan berjalan lebih terarah dan lancar. Meskipun BEP menjadi titik aman, tentu diperlukan kinerja yang lebih maksimal agar bisa melampaui titik tersebut dan menghasilkan keuntungan. Ketika usaha atau bisnis tidak mampu mencapai titik impas ini, biasanya akan sulit bertahan guna tetap melanjutkan operasionalnya. Hasil penghitungan BEP juga berguna bagi divisi pemasaran. Dari titik BEP yang diperoleh, akan lebih mudah dilakukan penyesuaian terkait target penjualan. Secara keseluruhan, cara menghitung BEP bisa menjadi landasan strategi usaha, untuk bisa bertahan dan berkembang kedepannya. Sebab dari hasil penghitungan tersebut, Anda akan memperoleh informasi terkait biaya operasional secara lengkap, begitu pula dengan proyeksi keuntungan usaha. Anda akan lebih mudah membuat penyesuaian seperti menekan biaya produksi dan menyusun strategi baru untuk mengoptimalkan volume output dan keuntungan. Nah, dari penjelasan di atas bisa kita buat kesimpulan bahwasanya BEP menjadi ambang batas yang memastikan usaha Anda ada berada di posisi aman. Tidak peduli sekecil apa usaha yang Anda jalankan, memahami cara menghitung BEP akan sangat diperlukan. Bukan hanya untuk mencapai keuntungan dan terhindar dari kerugian, tetapi juga memastikan bahwa usaha tersebut bisa bertahan dan dikembangkan. - Dalam ilmu ekonomi dan bisnis, break even point atau BEP adalah istilah yang tentu sudah tak asing lagi. BEP adalah seringkali jadi tolak ukur seseorang untuk berinvestasi maupun memulai bisnis. Di Tanah Air, BEP seringkali disebut dengan titik impas. Istilah populer lainnya dari BEP adalah balik modal, meskipun dalam akuntansi, balik modal sebenarnya diartikan dengan istilah return of dari Bankrate, BEP adalah titik impas yang mengacu pada jumlah pendapatan yang harus diperlukan untuk menutup total biaya yang sudah dikeluarkan dalam jangka waktu tertentu, baik biaya tetap maupun biaya variabel. BEP dianggap sebagai titik ketika pendapatan sudah sama persis dengan perkiraan total biaya, di mana kerugian perusahaan berakhir dan perusahaan tinggal mengumpulkan keuntungan. Baca juga Apa Itu Profit Pengertian, Jenis, dan Perhitungannya Sederhananya, BEP adalah ketika semua biaya yang dikeluarkan untuk operasi produksi bisa ditutupi oleh pendapatan dari penjualan produk. Cara menghitung BEP Cara menghitung BEP atau cara mencari BEP harus dihitung dari empat komponen yang meliputi Biaya tetap fix cost yakni biaya yang harus tetap dikeluarkan perusahaan meskipun jumlah produksi berubah contohnyanya biaya gaji karyawan tetap, biaya sewa tempat, biaya penyusutan, bunga bank, dan sebagainya. Biaya variabel variabel cost biaya yang besarannya proporsional sesuai dengan volume produksi misalnya biaya upah lembur, biaya bahan baku, BBM, dan sebagainya. Pendapatan revenue total dari uang yang diterima dari hasil penjualan. Laba profit adalah selisih antara total penghasilan dikurangi dengan biaya tetap dan biaya variabel. Dalam perhitungan akuntansi BEP adalah digunakan untuk menemukan persamaan di mana biaya yang dikeluarkan untuk produksi barang sesuai dengan pendapatan yang didapat dalam satu periode. Baca juga Apa Itu Franchise dan Bagaimana Skema Bisnisnya? Rumus BEP sendiri bisa menggunakan dua metode, yakni BEP unit dan BEP nominal rupiah. Rumus BEP unit = total biaya tetap / harga jual per unit produk – biaya variabel setiap unit produk. Rumus BEP rupiah = total biaya tetap / 1 – biaya variabel setiap unit produk / harga jual per unit Berikut beberapa manfaat dari BEP Perusahaan bisa menentukan kapasitas produksi agar bisa mencapai keuntungan Dengan BEP adalah perusahaan bisa melakukan efisiensi. Mengetahui perubahan harga jual, biaya, dan volume produksi Penyesuaian jumlah penjualan dan harga barang produksi agar tidak merugi Dengan BEP adalah perusahaan bisa mendapatkan informasi untuk proses pengambilan keputusan. Prameswari Ilustrasi pengertian break even point dalam perusahaan dan cara menghitung BEP atau cara mencari BEP dengan rumus BEP terbaru Itulah cara menghitung BEP atau cara mencari BEP. Rumus BEP bisa dihitung dengan mempertimbangkan faktor biaya dan pendapatan. Fungsi BEP adalah sangat vital untuk keberlangsungan perusahaan. Baca juga Mengenal Apa Itu Margin dalam Bisnis dan Cara Menghitungnya Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. - Dalam ilmu ekonomi dan bisnis, break event point atau BEP adalah istilah yang tentu sudah tak asing lagi. BEP adalah seringkali jadi tolak ukur seseorang untuk berinvestasi maupun memulai bisnis. Di Tanah Air, BEP adalah seringkali disebut dengan titik impas. Istilah populer lainnya dari BEP adalah balik modal, meskipun dalam akuntansi, balik modal sebenarnya diartikan dengan istilah return of impas BEP adalah diartikan sebagai suatu keadaan atau titik di mana perusahaan dalam kegiatan operasinya tidak memperoleh keuntungan dan tidak mengalami kerugian juga. Jumlah laba dan biaya suatu perusahaan dalam posisi yang sama atau seimbang, sehingga dalam prosesnya tidak mendapatkan keuntungan dan kerugian. Dikutip dari Bankrate, BEP adalah titik impas yang mengacu pada jumlah pendapatan yang harus diperlukan untuk menutup total biaya yang sudah dikeluarkan dalam jangka waktu tertentu, baik biaya tetap maupun biaya variabel. BEP dianggap sebagai titik ketika pendapatan sudah sama persis dengan perkiraan total biaya, di mana kerugian perusahaan berakhir dan perusahaan tinggal mengumpulkan keuntungan. Baca juga Diduga Terima Duit Suap dari Bupati Bogor, Berapa Gaji Pegawai BPK? Sederhananya, BEP adalah ketika semua biaya yang dikeluarkan untuk operasi produksi bisa ditutupi oleh pendapatan dari penjualan produk. Sementara menurut Garrison dan Noreen, BEP adalah jumlah penjualan yang akan dicapai untuk menutupi keseluruhan biaya operasional yang sudah dikeluarkan perusahaan. Pencapaian BEP ini bisa dilihat dari pengumpulan nilai jual produk, maksudnya perusahaan mendapatkan profit dari laba bersih yang nilainya sebanding dengan biaya yang sudah dikeluarkan untuk proses produksi. Cara menghitung BEP dan rumus BEP Cara menghitung BEP atau cara mencari BEP harus dihitung dari empat komponen yang meliputi Biaya tetap fix cost yakni biaya yang harus tetap dikeluarkan perusahaan meskipun jumlah produksi berubah contohnyanya biaya gaji karyawan tetap, biaya sewa tempat, biaya penyusutan, bunga bank, dan sebagainya. Biaya variabel variabel cost biaya yang besarannya proporsional sesuai dengan volume produksi misalnya biaya upah lembur, biaya bahan baku, BBM, dan sebagainya. Pendapatan revenue total dari uang yang diterima dari hasil penjualan. Laba profit adalah selisih antara total penghasilan dikurangi dengan biaya tetap dan biaya variabel. Dalam perhitungan akuntansi BEP adalah digunakan untuk menemukan persamaan di mana biaya yang dikeluarkan untuk produksi barang sesuai dengan pendapatan yang didapat dalam satu periode. Rumus BEP sendiri bisa menggunakan dua metode, yakni BEP unit dan BEP nominal rupiah. Rumus BEP unit = total biaya tetap / harga jual per unit produk – biaya variabel setiap unit produk. Rumus BEP rupiah = total biaya tetap / 1 – biaya variabel setiap unit produk / harga jual per unit Dok. Pixabay BEP adalah aspek penting dalam bisnis, lalu bagaimana cara menghitung BEP dan rumus BEP itu sendiri? Manfaat BEP Lantaran cara menghitung BEP dan rumus BEP tak sembarangan, ada banyak manfaat dari BEP itu sendiri karena bisa diaplikasikan langsung ke bisnis, baik bisnis kecil maupun besar. Manfaat rumus BEP adalah sebagai berikut 1. Menghitung dan memperkirakan biaya produksi Manfaat pertama BEP adalah guna mengetahui total biaya yang dikeluarkan selama proses produksi sejumlah barang. Ketika perusahaan menghitung BEP, otomatis akan menghitung semua biaya produksi, mulai dari biaya tetap hingga biaya variabel. 2. Dasar perhitungan laba Manfaat kedua dari BEP adalah perhitungan laba. Untuk mendapatkan harga jual produk yang menghasilkan laba, tentu perusahaan perlu menghitung BEP ditambah dengan margin profit. Margin profit merupakan tolak ukur keuntungan atas setiap produk yang akan dijual. 3. Menghitung perkiraan balik modal Manfaat selanjutnya dari perhitungan BEP adalah perkiraan balik modal. Pada umumnya suatu bisnis mengalami kerugian di awal berjalan. Maka dari itu, untuk mengetahui kapan kerugian ini terjadi, para pebisnis harus mengetahui banyaknya produk harus terjual sekaligus dalam periode tertentu. 4. Analisa provitablitas Manfaat menghitung BEP adalah untuk menganalisis bisnis apakah benar-benar dapat menghasilkan laba. Rumus BEP sangat pakem, cara menghitung BEP juga tak rumit. BEP ini menjadi dasar penentuan profitabilitas bisnis. 5. Penentuan kapasitas produksi Manfaat kelima BEP adalah perusahaan bisa menetapkan kapasitas produksi yang ideal agar bisa mencapai keuntungan. Hal ini membuat perusahaan bisa melakukan efisiensi secara maksimal. 6. Mengetahui harga jual, biaya, dan volume produksi Sebagaimana sudah dijelaskan sebelumnya, manfaat perhitungan BEP adalah demi efisiensi. Seorang pebisnis bisa menentukan harga jual dari perhitungan biaya yang sudah dikeluarkan dibagi dengan jumlah unit yang diproduksi. Dengan BEP pula, bisa dilakukan penyesuaian jumlah penjualan dan harga barang produksi agar tidak merugi. 7. Pengambilan keputusan Dengan BEP adalah perusahaan bisa mendapatkan informasi untuk proses pengambilan keputusan. Kesimpulannya, BEP adalah hal penting dalam perhitungan bisnis. Cara menghitung BEP yakni dengan selalu gunakan rumus BEP dengan mempertimbangkan biaya tetap dan biaya variabel. Dok. Shutterstock BEP adalah singkatan dari break event point. Dengan rumus BEP, berikut cara menghitung BEP atau cari mencari BEP. Itulah cara menghitung BEP atau cara mencari BEP. Rumus BEP bisa dihitung dengan mempertimbangkan faktor biaya dan pendapatan. Fungsi BEP adalah sangat vital untuk keberlangsungan perusahaan. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

cara menghitung bep usaha makanan